Ternyata Bali memiliki puluhan gunung dan pegunungan yang tersebar dari ujung barat hingga ujung timur Bali. 10 yang tertinggi diantaranya adalah trens pendakian di Bali saat ini.
Bila Dunia memiliki World Seven Summit sebagai challenge bagi para petualang sejati, dan Indonesia memiliki 7 Summit Indonesia yang tersebar di 7 Pulau Besar dan gugusan kepulauannya. Maka Bali memiliki tantangannya sendiri, berupa 10 Puncak tertinggi Pulau Dewata yang akrab disebut sebagai 10 Summit Bali.
Dengan karakteristik alamnya yang khas dan keindahan panoramanya membuat 10 Summit Bali ini menjadi favorit dikalangan petualang saat ini. Tentu bukan hal yang mudah mencapai 10 atap Pulau Bali, namun dengan semangat dan tekad apapun akan bisa diraih.
Mampukah kamu menapakkan kaki di 10 puncak tertinggi Bali ini?
Berikut 10 Gunung tertinggi di Bali:
1. Gunung Agung 3.142 Mdpl
2. Gunung Batukaru 2.276 Mdpl
3. Gunung Abang 2.151 Mdpl
4. Gunung Catur 2.096 Mdpl
5. Gunung Sanghyang 2.087 Mdpl
6. Gunung Pohen 2.063 Mdpl
7. Gunung Tapak 1.909 Mdpl
8. Gunung Lesung 1.885 Mdpl
9. Gunung Adeng 1.826 Mdpl
10. Gunung Batur 1.717 Mdpl
1. Gunung Agung (3.142 Mdpl)
Terletak di Kabupaten Karangasem, Gunung Agung
adalah yang tertinggi di Bali. Merupakan gunung berapi aktif yang dapat didaki
melalui beberapa jalur. Masing-masing jalur menghabiskan waktu pendakian
sekitar 5-10 jam tergantung ritme perjalanan dan jalur yang ditempuh. Beberapa
jalur pendakiaannya antara lain, Jalur Pura Pasar Agung, Jalur Pura
Pengubengan, Jalur Taman Edelweis, Jalur Puregai, dll.
Saat ini yang paling populer adalah via Taman
Edelweis. Tidak seperti Jalur Pengubengan, jalur Edelweis memiliki sumber
mata air didekat pos camp. Selain itu, puncak sejati Gunung Agung juga dapat
dicapai dengan lebih aman dari jalur ini, dibandingkan dengan jalur Pasar Agung
yang mana untuk mencapai puncak sejati harus melipir terlebih dahulu di tebing
kawah yang terjal.
Terletak di Kabupaten Tabanan, Gunung Batukaru dapat didaki melalui beberapa jalur, diantaranya via Desa Pujungan, via Wongaya Gede, via Jatiluwih, dll. Dibanding semua jalur, via Pujungan adalah yang terfavorit dikalangan pendaki. Disamping karena tidak banyak percabangan, jalur Pujungan juga merupakan yang terpendek, tapi jangan dianggap remeh ya, karena sepanjang jalur disuguhi tanjakan yang makin menantang.
Camping dapat dilakukan di puncak tapi harap dirikan tenda diluar area Pura, karena di puncak gunung ini terdapat Pura Pucak Kedaton. Rata-rata waktu pendakian yang dibutuhkan sekitar 5-7 jam tergantung ritme perjalanan dan jalur yang Sobat Truecamp lewati.
Terletak di Kintamani, Gunung Abang sebenarnya adalah puncak tertinggi dari bekas Kaldera Gunung Batur Purba, jadi Gunung Abang bukan gunung berapi. Sebab itu masyarakat sering juga menyebutnya sebagai Bukit Abang. Disisi utara terdapat Bukit Trunyan yang merupakan bagian dari Gunung Abang.
Pendakian Gunung Abang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 3 jam. Camping juga dapat dilakukan pada area puncak. Pemandangan dari puncak gunung ini cukup terbuka, ketika di puncak temen-temen dapat melihat Sunrise di sisi timur, Danau serta Gunung Batur disisi Barat Laut, dan perbukitan Trunyan di bagian utara. Berikut pemandangan dari Lereng Gunung Abang:
Gunung Catur terletak di Kabupaten Badung umumnya dikenal dengan nama Puncak Mangu. Mengapa demikian? Puncak Mangu adalah nama Pura yang terdapat di puncak gunung ini, dan sekaligus merupakan puncak tertinggi dari Gunung Catur. Terdapat juga puncak lainnya bernama Puncak Pengelengan yang dapat ditempuh setelah melewati Pura Puncak Mangu (dari sisi belakang pura).
Jalur pendakian yang paling populer adalah via Desa Petang dengan sebagian jalurnya berupa tangga beton. Estimasi pendakian Puncak Mangu sekitar 2-3 jam, dan waktu terbaik untuk mendaki disini adalah pada pagi hari. Puncak sebagian tertutup lebatnya pepohonan sehingga view sunrise tidak bisa dilihat, namun tenang saja masih ada view indahnya Danau Buyan dan rangkaian pegunungan disekitarnya yang dapat kita nikmati. Camping dapat dilakukan di area puncak namun mengingat areanya yang sempit, maksimal 6-8 tenda dapat didirikan tergantung ukuran tenda temen-temen.
Gunung Sanghyang terletak di Kabupaten Tabanan, memiliki 2 puncak utama. Puncak Selatan adalah puncak tertingginya (2.087 Mdpl), sedangkan puncak utara (2.074 Mdpl) merupakan titik paling sering didaki. Mengingat jalur dari puncak sisi utara menuju selatan cukup lebat, maka kebanyakan para pendaki sudah cukup puas mencapai puncak ini saja tanpa melanjutkan ke selatan. Selain 2 puncak tersebut terdapat juga satu puncak lagi yang sering disebut Puncak Melangki.
Jalur pendakiannya dapat dilakukan melalui Desa Gesing, dengan estimasi pendakian 2 - 2,5 jam. View dari puncak gunung ini tertutup sebagian terutama di arah timur, sehingga view sunrise tidak maksimal. Sedikit dibawah puncak terdapat areal yang cukup luas untuk melakukan camping. Di areal ini juga banyak berdiri bangunan suci.
6. Gunung Pohen (2.063 Mdpl)
Gunung Pohen
terletak di Kabupaten Tabanan, merupakan bagian dari Cagar Alam Batukahu selain
Gunung Tapak dan Gunung Lesung. Jalur pendakian yang umumnya dilalui adalah via
Bedugul menuju arah bekas Pembangkit Listrik Geothermal Bedugul. Jalur
pendakiannya cukup lebat akan semak-semak yang dibeberapa bagian membentuk
terowongan, memberi sensasi yang berbeda dibanding pendakian di gunung lainnya.
Estimasi pendakian sekitar 2 jam. Areal
puncak cukup sempit dan lebat serta tidak memungkinkan untuk camping.
7. Gunung Tapak (1.909 Mdpl)
Gunung Tapak terletak di Bedugul, Kabupaten Tabanan. Merupakan gunung paling sering dikunjungi peziarah, karena dipuncaknya terdapat makam dari salah satu Wali Pitu Bali sehingg sering disebut Makam Keramat. Selain itu juga terdapat Pura Puncak Terate Bang disebelahnya. Sehingga tampak kerukunan beragama sangat terjaga.
Pendakian dapat dilakukan dari dalam Kebun Raya Bedugul menuju arah Makam Keramat mengikuti petunjuk plang. Jalurnya berupa tangga tanah hingga ke puncak. Jalur lainnya dapat melalui bekas PLTP/Geothermal Bedugul, yang mana jalur ini lebih landai namun sedikit bercabang. Sebaiknya bila mengambil jalur Geothermal ini mengajak yang sudah berpengalaman. Estimasi pendakian dari kedua jalur ini sekitar 2 jam, dan view dari puncak adalah Danau Buyan.
Gunung Lesung terletak di Kabupaten Buleleng merupakan gunung purba yang sudah tidak aktif lagi. Terletak bersebelahan dengan Gunung Sanghyang namun berbeda kabupaten. Pendakiannya dapat dilakukan dari Desa Gesing, dengan etimasi pendakian selama 2 jam, dan setengah jalurnya landai. Puncak dari Gunung Lesung berada di sisi utara pada Pura Pucak Anglayang. Dengan vegetasi hutan lebat, sunrise tidak dapat dilihat dari puncak. Di Gunung ini juga terdapat goa besar yang sangat dalam bernama Goa Naga Loka.
9. Gunung Adeng (1.826 Mdpl)
Gunung Adeng terletak di Kabupaten Tabanan memiliki 2 jalur untuk pendakian. Namun saat ini jalur Desa Angseri ditutup untuk pendakian dan hanya diperbolehkan kegiatan agama. Jalur lainnya dapat melalui Canding Kuning, yaitu dari depan gerbang PLTP/Geothermal Bedugul menuju ke arah selatan menyusuri jalan aspal hingga melalui jalan setapak sempit yang dipenuhi rumput tinggi dan semak. Untuk mendaki ke Gunung Adeng sangat disarankan mengajak orang yang sudah hapal jalurnya. Sepanjang jalur dipenuhi pepohonan lebat hingga ke area Puncak, sehingga hampir tidak ada view yang terbuka. Tapi jangan patah semangat dulu, justru lebatnya vegetasi disini memberi aura misterius yang memberi kesan berbeda ketika didaki. Berani untuk mencoba?
Gunung Batur yang berada di peringkat buncit dalam hal ketinggian justru merupakan gunung paling populer di Bali. Tidak heran, setiap harinya banyak pendaki yang memenuhi area pendakiannya terutama saat subuh untuk melihat Sunrise nya yang terkenal akan lautan awan. Pura Pasar Agung adalah jalur paling ramai dilalui pendaki, pasalnya jalur ini merupakan yang terpendek hanya dengan 1,5 jam perjalan sudah bisa sampai puncak.
Gunung Batur memiliki 3 kawah aktif. Kawah II dibagian tepinya merupakan spot camp favorit di gunung ini yang umum dikenal dengan sebutan Campground Culali. Campground ini dapat dicapai melalui Pura Pasar Agung (+50 menit pendakian) atau via BlackLava (+3 jam pendakian).